Jumat, 29 April 2011

Jika Mencintaimu Adalah Pertarungan


Jika Mencintaimu Adalah Pertarungan
Oleh : edu Muslim
aku berharap waktu tejulur tanpa batas
seperti gerombol anak pinggir rel kereta itu
wajah-wajah bening telanjang kaki yang senantiasa asik bertegursapa
dengan kerikil
dengan deru mesin
dengan hempas angin
tahu rintang di depan tapi tak surut ke belakang
tahu jalan pulang tapi tak hendak beranjak pulang

keindahanmu adalah kemestian
sentral ma’rifat tersemjavascript:void(0)bunyi
keterendapan yang puisi

jika mencintaimu adalah pertarungan
maka dengan segenap ada
segenap taksempurna
tekadku satu
memenangkan perang besar itu

Kerja Keras Sang Semut !!!

Kerja Keras Sang Semut !!!

Saudaraku, tentu pernah membeli susu kental manis dalam kaleng bukan? Begitupun saya. Setiap kali membeli susu kaleng, setelah kalengnya dilubangi biasanya saya simpan dalam mangkuk yang telah terisi air, dengan maksud terhindar dari semut.
Suatu pagi, sebelum berangkat kerja, saya menyiapkan minuman hangat favorit, segelas air teh hangat dicampur susu dalam kaleng. Sebelum menuangkan susu ke dalam gelas, kulihat di air dalam mangkok tempat susu itu beberapa ekor semut yang sudah tak bernyawa.
Saudaraku, sungguh pemandangan yang mungkin biasa kita lihat, sekumpulan semut yang mati di tengah genangan air. Namun pernahkah kita renungkan betapa hebatnya mentalitas sang semut walaupun bertubuh kecil tapi memiliki semangat yang sangat besar. Semut tahu di dalam kaleng itu ada susu yang lezat, tapi ada genangan air yang menghalanginya. Maka Ia pun berenang, walaupun nyawa menjadi taruhannya. Dan tahukah, di antara mereka ada yang berhasil menikmati susu kaleng itu, walaupun sebagian di antara mereka ada yang meregang nyawa.
Di antara pelajaran berharga dari makhluk Allah yang bernama “semut’ adalah makna sebuah kerja keras. Bukankah seringkali kita tidak bersemangat ketika mendapatkan sebuah tantangan baru, merasa diri tidak mampu, padahal saat itu kita tahu bahwa ada sebuah kenikmatan yang bisa kita dapatkan seandainya kita bisa melewati dengan baik tantangan itu. Kita pun akhirnya berpasrah diri, menerima keadaan saat ini tanpa beranjak kepada situasi dan kondisi kehidupan yang lebih baik.
Ibarat sebuah perjalanan, bekerja keras tentu adalah sebuah gerak langkah menuju satu tujuan. Jika kita diam tanpa sebuah gerakan apapun, tentu kita tidak akan pernah sampai pada sebuah tujuan. Bukankah alam semesta pun bergerak? Bayangkan seandainya bumi berhenti bergerak, matahari enggan berputar, planet dan bintang-bintang berdiam diri, tentu kita tahu apa yang akan terjadi dengan kehidupan manusia dan alam semesta raya. Lihatlah air yang tergenang tiada mengalir, biasanya kotor bahkan bisa menjadi sumber penyakit, kemudian bandingkan dengan air sungai jernih yang mengalir deras dari pegunungan tentu akan terlihat lebih segar menyejukkan.
Belajar kerja keras dari sang semut, teringat suatu saat dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mencium tangan orang yang bekerja mencari kayu, yaitu Sa’ad bin Mu’az ketika melihat tangannya kasar karena dia bekerja keras. Nabi Muhammad SAW pun bersabda, "Inilah dua telapak tangan yang dicintai Allah.” Rasulullah SAW sebagai pemimpin sejati, tentu menjadi suri teladan dalam hal kerja keras. Tiada mungkin terbangun peradaban emas kaum muslimin abad ke 7 s.d 14 di Andalusia Spanyol tanpa sebuah mental kerja keras Rasulullah dan para sahabatnya. Sungguh tiada mungkin, Islam menyebar hingga ke seluruh pelosok negeri jika saja Rasulullh dan para sahabatnya berpangku tangan tanpa sebuah kerja keras. Selain bekerja keras siang dan malam untuk umatnya, Rasulullah pun diriwayatkan, menjahit sendiri bajunya, memeras sendiri susu kambingnya dan melayani keluarga. Subhanallah.
Menarik apa yang di sampaikan salah seorang sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab, ”Janganlah salah seorang kamu duduk di mesjid dan berdo’a, ‘Ya Allah berilah aku rezeki’. Sedangkan ia tahu bahwa langit tidak akan menurunkan hujan emas dan hujan perak.” Bahkan Umar pernah menegur seseorang yang hanya duduk berdo’a di masjid tanpa mau bekerja dan berusaha, hanya mengharapkan bantuan orang lain.
Sifat malas bukanlah sikap mental yang diajarkan Rasulullah. Karenanya beliau pernah berdo’a kepada Allah agar dilindungi dari sifat lemah dan malas.

”Ya Allah, Aku berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesedihan, Aku berlindung kepada-MU dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan pelit, Aku berlindung kepada-Mu dari jeratan hutang dan kesewenang-wenangan orang lain.”

Akhirnya, marilah kita jadikan setiap desah nafas sebagai dzikir kita kepada Allah SWT. Kita jadikan setiap gerak langkah kita sebagai tasbih kita kepadaNya. Apapun profesi kita, di manapun kita bekerja, apapun status kita, jadikanlah semuanya sebagai pengabdian kepada Allah tanda syukur kita kepada Tuhan yang telah menghidupkan dan menggerakkan kita.
Sumber : esq-news.com
WebRepOverall rating

RENUNGAN INDAH UNTUK CINTA


Renungan Indah Untuk Cinta
jogja_29 April'11

Cinta sejati berawal dari sikap yang tulus
Keikhlasan
Kejujuran
Serta tanggung jawab
Menjadikan penyerta yang sempurna
Ingatlah dan cobalah, perlakukan cinta dengan istimewa
Maka akan terasa berhargalah setiap upaya yang kita kerjakan demi cinta

Misi dari cinta ialah kebahagiaan
Seperti timbal balik antara memberi dan menerima.
Seolah berbeda namun hampir sama.

Sejauh mana kita bisa menerima cinta ???
Sebanyak apa kita mampu memberi cinta ???
Lihat, dengar dan rasakanlah…
Setiap keluhan, kegelisahan dan keinginan dari cinta

Cinta datang membutuhkan ketulusan hati…
Membutuhkan extra kesabaran, maka hadapilah cinta dengan rasa.

Semoga cinta bisa kau raih, karena kau harus mampu…
Tidak ada kata menyerah dalam cinta…
Ungkapkan cinta dengan rasa bukan dengan nafsu, dan berusahalah tanpa lelah.
Maka tersenyumlah untuk cinta…

Buatlah semua menjadi mudah tanpa harus membuat semua menjadi sulit.

Selasa, 26 April 2011

Buat Seseorang Di Hatiku,,,,,,


Bismillahi...saya mulai tulisan ini, setelah sekian lama kutinggalkan kata demi kata di deret karya
bukan karena kehampaan...
tapi batas yang menjadikan ku harus berhenti...sejenak...sekian lama

Catatan ini...untuk seorang yang ada..dan selalu ada di hatiku
bukan karena keberanian...
yang tak kumiliki untuk mengatakannya padamu
tapi khayal yang selalu menjadi tembok sampainya hal ini padamu

baik...saya mulai...

untukmu...seseorang di hatiku...

Ibarat fajar yang merangkum senyum pagi..bahagiaku kugambarkan tiap menatap wajahmu
ibarat sang surya yang menerangi siang..semangatku kurasakan tiap melihat bahagiamu
ibarat bulan yang merindui malam..begitu rinduku tiap kumemikirkanmu

ini bukan sekedar syair picisan yang kulantunkan
bukan pula untaian kata tak berharga yang kuurutkan

kau tahu...bening air mata ini hampir saja menetes tanpa kuasaku

tapi ini tak harus kau tahu...
karena dirimu dalam hatiku adalah hal paling berharga yang kumiliki

tapi ini pun tak perlu orang lain tahu
karena keberadaanmu di dunia ini adalah nikmat-Nya yang tak terperi

olehnya...
kuharap dirimu mengerti, untuk sebuah asa yang telah lama kuberikan
dan tak sanggup ku hilangkan
walau masa demi masa telah memberi banyak makna dan hikmah
kuharap dirimu tetap mengerti...

olehnya...
dalam perjalanan hidup ini, kuharap dirimu selalu ada
pada bahana cinta dan rasa
yang tlah lama kupendam sudah
dan tetap akan ada selamanya

olehnya...
haarp ini pada Yang Kuasa
menjadikan dirimu dan diriku selalu berada
pada kisah dan ridho-Nya
pada genggaman rahmat-Nya
pada cinta dan sayang-Nya
pada ampunan dan magfirah-Nya
selamanya...ya selamanya...

untukmu...
kini dirimu tau
tak ada pengharapan yang paling kuharapkan
selain dirimu...tetap ada di hatiku.