Minggu, 18 September 2011

Memaknai Indahnya Kehidupan ini...


Hidup ini adalah tentang belajar, belajar dan terus belajar.
Sejenak mengamati perjalanan diri, mengukur sejauh mana diri ini memperoleh perubahan yang mungkin signifikan, yaa masih sedikit ternyata.
Malam ini, tepat pukul 23.08 wib lelapku belum juga tiba. Aku masih terjaga, entah apa yang ku pikirkan. .
Terkadang aku merasa sepi sendiri, melihat usia semakin menanjak, kuliah hampir usai, rasanya fitrahku untuk dapat merasakan cinta dari makhluk Allah semakin menghantui. Wajar memang merasakan seperti ini, dimasa-masa peralihan menuju dewasa yang sebenarnya memang butuh kesabaran. Salah-salah melangkah, mungkin dapat terjatuh pada kesalahan.
Dan memang benar, bahagia itu hanya masalah waktu. Entah kapan, ku yakin akan menemukan separuh dienku. Siapapun ia, ku harap benar disisiMu, Allah. .
Biarlah apa yang tenang dalam masalalu tetap menjadi tenang, ku harap aku dapat ringan melangkah menuju seseorang yang akan membantuku menyempurnakan sebagian dari agamaku, amin, Allahumma amin. .
Jika kita membahas, betapa kompleks dari kehidupan mungkin ituk tidak akan pernah ada akhirnya. Setiap orang hidup sesuai dengan porosnya, setiap yang bernyawa berjalan sesuai dengan ketentuan takdir atas kehendaknya. Tidak ada yang menyangka akan seperti apa atau bagaimana akhirnya, tidak ada yang mampu menebak, akan mengakhiri semua dg cara bagaimana.
Seperti analogi yang ibu katakan, bahwa "Tuhan ibarat orangtua. Orangtua pasti sayang dan akan memenuhi kebutuhan anak, ketika dirasa apa yang menjadi kebutuhan itu adalah baik, dan orangtua tidak akan tega menolak permintaan anak jika anak dekat dengan orangtua, jika anak mau memenuhi perintahnya, menjauhi laranganny, dan yang perlu kita tahu, orangtua pasti memenuhi permintaan anak, jika orangtua tahu bahwa permintaan itu akan memberi manfaat baik nantinya"
nasehat ibu yang terus terlintas dalam pikiranku.
Ya Allah, mungkin aku terlalu jauh dariMu, mungkin aku terlalu tak pantas untuk meminta ridhaMu, mungkin, mungkin memang aku terlalu memaksakan keinginan yang itu belum tentu baik bagiku dimasa nanti. Maafkan aku. .
Aku hanya bergantung kepada ridhaMu, dan aku hanya berjalan sesuai dengan skenarioMu. Jika saat ini cinta memenuhi hatiku untuk makhlukmu, maka jangan biarkan cinta ini menjadi prioritasku dan yang nantinya akan melalaikanku mencintaiMu.
Kini aku mengerti, semua hidup sesuai garis hidupnya. Dan aku, aku terpaku pada pintu yang sudah tertutup tanpa kusadari bahwa masih banyak pintu yang terbuka untukku. Aku hanya menatap pada satu hati tanpa keengganan beranjak darisana. .
Terimakasih ibuku yg selalu memberikan pencerahan hati, telah membantuku pelan-pelan memaknai hidup dan menerima kenyataan. .
smoga keheningan malam ini mampu menemani sedikit kegundahan hati ini untuk terus senantiasa slalu berdiri tegak dalam jalan ridhamu ya rabb....
Terimakasih sahabat2ku,,yang senantiasa selalu menguatkanku... telah menjadikanku dewasa bersama keadaan. .
Bertemanlah denganku. .

Bismilah, semangat, terus melaju, pejuang sejati ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar